Bab 3 Shadow Modelling

Posted on Selasa, 31 Desember 2013 |
BAB III

Software Shadow Modeling

Diantara software yang menggunakan konsep shadow modeling, Blender adalah salah satunya. Dalam tulisan ini kami menggunakan Blender v2.67a. Blender adalah software animasi 3D Open Source. Sebelum membahas lebih jauh mengenai Blender, kami akan menjelaskan mengenai animasi 3D. Dimensi yang memiliki ruang disebut 3D. Jika kita merujuk kepada objek 3D, artinya objek tersebut memiliki ruang atau volume. Objek 3D juga memiliki lokasi pada koordinat x, y dan z. Jika pada bidang 2 dimensi hanya dapat menggerakkan objek tersebut kesamping kanan dan kiri (koordinat x), atas dan bawah (koordinat y). Dalam ruang 3D selain dapat digerakkan ke samping kanan dan kiri, atas dan bawah objek juga dapat digerakkan ke depan dan ke belakang (koordinat z).
Di dalam dunia komputer grafis dikenal 2 macam format grafik 2D yang utama yaitu vector dan bitmap. Perbedaan antara vector dan bitmap adalah jika pada bitmap gambar dihasilkan dengan menggunakan kumpulan titik-titik (pixels) yang saling berdempet hingga memenuhi sebuah bidang dengan warna-warna yang berbeda pada posisi tertentu sehingga menampilkan sebuah citra (contoh gambar berformat jpeg atau gif). Sedangkan pada gambar dengan format vektor informasi gambar lebih ditentukan pada beberapa garis dan titik penting saja.

Perbedaan yang sangat menonjol diantara keduanya adalah gambar vektor tidak resotution dependent. Artinya berapa kalipun gambar vector diperbesar citra yang dihasilkan tidak berubah dan tetap halus. Sedangkan pada gambar bitmap, jika diperbesar 2 kali saja anda dapat melihat gambar tersebut menjadi berkesan kasar (pixelted).

Dalam software 3D umumnya tiap-tiap objek memiliki elemen-elemen yang membentuk dirinya. Elemen tersebut adalah vertex, edge dan face. Vertex adalah sebuah titik yang terletak pada koordinat x, y dan z tertentu. 2 vertex jika dihubungkan akan membentuk edge. Untuk menunjukkan bentuk jamak (faces, edges, meshes).

Pada umumnya pengerjaan animasi 3D diawali dengan proses modeling. Kemudian agar model-modeel yang telah dibuat terlihat lebih hidup mereka diberi material dan texture map. Setelah pemberian material dan texturing selesai maka model-model tersebut siap dianimasikan.

Blender merupakan salah satu software 3D suite yang terlengkap di antara software-software open source. Tool-tool yang disediakan sederhana, namun sudah mencakup seluruh kebutuhan untuk pembuatan animasi. Kelebihan utama Blender adalah game egine yang terintegrasi dan presentasi atau web interaktif. Untuk pencahayaan Blender menyediakan fasilitas radiosity. Dengan radiosity anda dapat menciptakan efek pencahayaan yang realistik, menyerupai dengan dunia nyata.

1 Interface Blender

Melalui menu file anda dapat membuka, menyimpan, mengekspor file dan keluar dari Blender. Pada menu Edit anda dapat melakukan berbagai proses manipulasi terhadap objek yang Anda buat. Menu View memberikan pilihan pandangan pada tampilan utama. Menu Game dikhususkan untuk pembuatan proyek game atau software interaktif. Menu Tool berkaitan dengan packing data, anada dapat mempack dan meng-unpack data-data yang digunakan pada scene yang dibuat.

Tampilan utama Blender terbagi menjadi beberapa window. Pada tiap window terdapat sebuah barisan icon-icon kecil ang berada pada bagian atas atau bawah window. Barisan icon-icon ini dinamakan header. Header berfungsi untuk menandakan window mana yang aktif. Window yang aktif memiliki header yang berwarna lebih terang dibandingkan yang lainnya. Untuk mengaktifkan sebuah window cukup dengan menggerakkan cursor keatasnya.

Diantara window-window terdapat sebuah garis batas atau border. Dengan border ini anda dapat mengubah-ubah ukuran window, membagi atau menggabungkan 2 window yang dibatasi oleh sebuah border, menyembunyikan dan menampilkan header untuk tiap wondow. Untuk mengubah ukuran window anda cukup mendragnya sampai window yang ingin anda ubah ukurannya sesuai dengan keinginan.
Menu yang berada pada pojok kiri atas merupakan headear sebuah window. Window ini bernama info window. Disini anada dapat mengubah setting dari Blender, seperti mengaktifkan grab grid, dimana blender akan meletakkan file auto save, dimana Blender akan meletakkan file hasi render, seberapa sering Blender melakukan autosave dan berbagai setting lainnya.

Di dalam Blender ada banyak sekali tipe window, namun 3D window adalah window yang paling penting untuk dibahas. 3D window adalah window tampilan, tempat objek yang kita kerjakan ditampilkan dan tempat kita melakukan sebagian besar pekerjaan terutapa modeling dan animasi. Seperti pada kebanyakan software 3D lainya pada window ini view (tampilan) dapat kita gerakkan sesuai dengan kebutuhan.

Untuk menggeser view, tahan (Shift + MMD) lal gerakkan mouse. Pergeseran layar dengan pan adalah berdasarkan pergerakan mouse yang dilakukan.

Untuk menzoom view tekan dan tahan (Ctrl + LMB) lalu gerakkan mouse sedikit sampai layar begerak. Layar akan bergerak perlahan jika cursor berada di dekat titik dimana Anda menekan (Ctrl+LMB). Jika kursor berada jauh di titik tersebut maka lauar akan begerak dengan cepat. Untuk zoom in, gerakkan mouse ke atas, sedangkan zoom out kerakkan mouse ke bawah.

Pada 3D window Blender memiliki sebuah 3D kursor. 3D kursor berbentuk lingkaran kecil berwarna merah putih dengan 4 garis vertikal dan horizontal pada pinggirnya. 3D cursor ini memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah sebagai sumbu ketika anada merotasi view pada window 3D. 3D kursor ini dapat anada pindah-pindah, cukup dengan menekan (LMB) pada tempat yang diinginkan. Namun untuk merotasi view dengan 3D kursor sebagai sumbunya maka anda harus meletakkannya di tengah 3D kursor terlebih dahulu dengan cara menekan (C) pada keyboard. Rotasi View dapat Anda lakukan dengan menahan (MMB) dan menggeser mouse.

Pandangan pada 3D window dapat anda rubah sesuai kebutuhan. Untuk merubah pandangan gunakan tombol-tombol (Numpad 1,3 dan 7) pada keyboard untuk merubah pandangan ke front (depan), side (samping) dan top (atas). Numpad 5 sebaliknya. Numpad 2 dan 8 berfungsi untuk merotasi tampilan ke bawah dan atas per langkah, sedangkan Numpad 4 dan 6 berfungsi untuk merotasi tampilan ke samping per langkah.

Dalam 3D Window ada 3 cara objek ditampilkan (DrawType), bounding box, wire, solid dan shaded mode. Bounding box adlaah sebuah area kotak yang menandai jarak paling luar dari sebuah objek. Pada Bounding box mode hanya bounding box dari objek-objek yang sesungguhnya yang ditampilkan. Wire mode hanya menampilkan edge-edge dari objek yang berada pada layar. Sedangkan dengan solid mode object ditampilkan secara utuh, tanpa menghiraukan pencahayaan. Shaded mode mirip dengan solid mode, namun pencahayaaan mempengaruhi objek. Anda dapat berpindah-pindah diantara ketiga mode tersebut dengan menekan (Z), (Shift + Z) dan (Ctrl + Z) pada keyboard.

2 Fasilitas Modeling

Blender menyediakan beberapa fasilitasa untuk modeling. Tiap-tiap fasilitas modeling tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan serta membutuhkan alur kerja yang bebeda satu sama lain. Pada bab ini kami akan mengulas fasilitas-fasilitas modeling pada Blender secara singkat.

• Mesh Modeling

Mesh modeling adalah teknik dasar modeling yang digunakan oleh sebagian besarr software 3D. Mesh modeling pada Blender hanya dapat dilakukan pada lebel vertex namun untungnya Blender menyediakan fasilitas Subdivision Surface yang baik untuk mesh modeling.

• Metaball

Metaball adalah fasilitas modelling yang jarang digunakan. Teknik modeling dengan metaball mirip seperti ketika anda bermain dengan tanah liat atau lilin mainan. Metaball adalah sebuah objek berbentuk bola dan bersifat seperti cairan atau tanah liat. Untuk membuat bagian yang diperlukan, Anda cukup menambahkan sebuah metaball dan menyatukannya dengan metaball lainya.

• Curve, NURBS dan Surface

Untuk curve, NURBS dan surface fasilitas ini sudah terbilang umum digunakan pada software lainya. Penggunaan curve dan surface pada Blender tidak jauh berbeda dengan kebanyanyak software animasi lainnya.

3 Dasar-dasar Objek Camera dan Lamp

Blender menganggap penggunaan lightning dan kamera sebagai hal yang diperlukan. Jika anda merender sebuah scene tanpa kamera dan lightning hasil yang anda dapatkan adalah sebuah gambar hitampekat yang kosong.

Untuk menambahkan objek kamera pada scene masuk menu>add>camera. Tekan (Numpad 0) untuk mengganti pandangan ke kamera. Bila dalam sebuah scene terdapat beberapa kamera tekan (Ctrl + Numpad 0) atau (Alt + Numpad 0) untuk berpindah-pindah dari satu kamera ke kamera lainnya. Anda harus masuk keview dari kamera untuk dapat melakukan rendering yang benar.

Untuk merubah-rubah setting kamera, aktifkan kamera pada 3D window lalu aktifkan Edit buttons F9. Pada area Edit akan terlihat beberapa setting kamera seperti lensa (Lens), view clipping (ClipSta dan ClipEnd), memperbesar / memperkecil tampilan icon kamera pada 3D window (Drawsize), view perspektif (Ortho), menampilkan / menyembunyikan indikator jarak pandang terjauh (ShowLimits) dan jarak kabut (ShowMist).

Pada Blender Lighting dilakukan dengan menambahkan objek lamp pada scene. Untuk menambahkan lamp pada scene masuk menu>add>Lamp. Jenis-jenis objek lamp yang tersedia adalah Lamp, Spot, Sun dan Hemi. Tiap-Tiap jenis lamp membiaskan cahaya dengan cara yang bebeda-beda. Pada Lamp cahaya dibiaskan menyebar dari satu titik. Spot memberikan cahaya dari satu titik pada sebagian area saja. Sedangkan Sun belaku seperti layaknya matahari, cahaya terbias dari arah yang konstan. Hemi, cahaya menyebar dan membentuk area setengah bola.

Untuk mengubah-ubah sebuah objek lamp menjadi jenis-jenis lamp tersebut dengan cara mengaktifkan icon Lamp buttons (F4) dan mengaktifkan salah satu button jenis lamp yang tersedia. Selain memilih jenis lamp, pada area Lamp buttons anda dapat melakukan bebagai setting seperti intensitas warna, kekuatan cahaya, jangkauan cahaya dari lamp maupun memberikan efek-efek tertentu pada sebuah lamp.

0 komentar:

Posting Komentar